Kemenag Apresiasi DPR Sudah Mentepkan Biaya Haji 2020
Menteri Agama Fachrul Razi mengapresiasi Panja Komisi VIII telah memutuskan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih) 2020. Penetapan Bipih ini telah melewati pembahasan panjang oleh seluruh pihak semenjak 28 November tahun 2019.
"Kami dan Panja banting tulang sama-sama bagaimana dapat menekan dan memberikan tidak sedikit keuntungan untuk jamaah haji kita," kata Fachrul dalam kegiatan penetapan BPIH di DPR, Kamis (30/1).
Fachrul mengatakan,
pada prinsipnya, Kemenag mengamini hasil ulasan Panja Bipih guna dapat diabsahkan menjadi Bipih tahun 1441H/ 2020M. Berdasarkan keterangan dari dia, dinamika yang terjadi sekitar proses ulasan dengan perbedaan pendapat antara pemerintah dan legislatif adalahcermin dari wujud demokrasi.
Sekaligus urusan tersebut juga mengindikasikan betapa besarnya kemauan dan asa pemerintah dan legislatif di Komisi VIII guna senantiasa berupaya menambah pelayanan untuk jamaah haji. Fachrul berharap, komitmen meningkatan pelayanan untuk jamaah haji ini bisa terus dijaga dan dinaikkan di waktu mendatang.
"Atas sokongan dan persetujuan serta kerjasama bagian pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR dan pemerintah kami mengucapkan tidak sedikit terima kasih," katanya.
Fachrul Razi mengatakan,
pada penyelenggaraan haji tahun ini minimal ada sembilan inovasi layanan dari pemerintah untuk para jamaah haji. Inovasi kesatu jumlah makan diperbanyak dari 40 menjadi 50 kali, kedua Fast Track tidak melulu di keberangkatan Cengkareng yang melulu dinikmati oleh jamaah DKI Jakarta, Banten dan Lampung.
"Akan namun pada yang bakal datang ini anda usahakan pun melalui Bandara Juanda yang telah disepakati Jatim, Bali dan NTT," katanya.
Inovasi ketiga,
Fast Track pun tidak melulu diberlakukan pada ketika keberangkatan, akan namun diberlakukan pada ketika kembali ke Indonesia. Fast Track ini sudah diusahakan di sejumlah kloter, sampai-sampai pada saat kembali jamaah tidak usah antri di imigrasi.
"Tetapi dia dapat langsung mengarah ke ke bisnya," katanya.
Inovasi keempat,
pihak imigrasi bakal jemput bola dalam membuatkan paspor untuk para jamaah haji. Pihak imigrasi akan mengunjungi titik kumpul jamaah pada ketika Kementerian Agama mengerjakan manasik haji.
"Sehingga jamaah tidak susah-susah mengunjungi imigrasi," katanga.
Inovasi kelima,
pemakaian Bandara Kertajati Jawa Barat. Bandara ini bakal menerbangkan minimal 38 ribu jamaah haji dengan 97 kloter. Menurutnya, bila tahun 2020 Bandara Kertajati melulu melayani penerbangan guna wilayah Jawa Barat, tahun depan dapat melayani jamaah dari Jawa Tengah.
"Kita pelajari barangkali tida melulu Jawa Barat yang diterbangkan di situ. Jamaah dari Jawa Tengah bakal diterbangkan di Bandara Kertajati," katanya.
Inovasi keenam,
tahun ini Kemenag melibatkan maskapai di samping Garuda dan Saudi Airlines saja, Maskapai Citilink dan Flynas diberi peluang untuk menerbangkan jamaah haji. Menurutnya, dua maskapai ini harganya lebih murah di bandingkan dengan maskapai yang lainnya.
"Dua maskapai ini anda lebih sedikit mengurangi harga. Alhamdulillah harganya menjadi lebih irit," katanya.
Ketujuh inovasi Iyab dan telah disepakati untuk diperbanyak sebagai service dari Raja Arab Saudi yang tadinya melulu untuk 55 Kloter di Madinah. Fasilitas Iyab pun akan dimintakan untuk pihak Maskapai Garuda.
"Mungkin anda ajak Garuda untuk menyerahkan Iyab pun dengan catat tidak meningkatkan biaya,"
Dan inovasi kedelapan perbaikan di Mina dan inovasi kesembilan Kemenag meningkatkan jamaah cadangan. Sembilan inovasi ini seluruh sebagai upaya Kemenag komitmen dalam melayani jamaah haji.