Penimbunan
darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk
menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan
ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang
dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat
penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak
dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau
sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari
sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan
gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah).
Karakter desain
dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan
bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan
kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah
mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang
terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau
dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
Pembakaran/pengkremasian sampah
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan
pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut "Perlakuan
panas". kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. Pengkremasian dilakukan oleh
perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan untuk sampah padat , cari
maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah
berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang
kontroversial karena menghasilkan polusi udara.
Pengkremasian biasa dilakukan
dinegara seperti jepang dimana tanah begitu terbatas ,karena fasilitas ini tidak membutuhkan
lahan seluas penimbunan darat.Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah
(energy-from-waste = EfW) adalah terminologi untuk menjelaskan samapah yang dibakar dalam tungku
dan boiler guna menghasilkan panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu
sempurna , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya. Perhatian
lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari
lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak , pengkremasian seperti ini dianggap positif karena
menghasilkan listrik , contoh di Indonesia adalah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota
Bandung.
Metode Daur-ulang Sampah
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali
disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan
sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk
membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan
dibawah.
Pengolahan kemabali secara fisik.
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali
untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal
(kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa
dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET ,
botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE,
PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau
mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis
bahannya.
Pengolahan biologi
• Pengkomposan.
Material sampah organik
, seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis
untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan
sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik
pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah
organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus
untuk di komposkan.
• Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar
tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari
menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan
boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah
dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan
keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi.
Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk
cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan
sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi
busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas
sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk
menghasilkan listrik dan uap.
source : http://hizbussalam.blogspot.com
METODE PEMBUANGAN SAMPAH