Setiap jamaah yang berangkat umroh atau haji khusus Call/Wa. 08111-34-1212 pasti menginginkan perjalanan ibadah haji plus atau umrohnya bisa terlaksana dengan lancar, nyaman dan aman sehingga menjadi mabrur. Demi mewujudkan kami sangat memahami keinginan para jamaah sehingga merancang program haji onh plus dan umroh dengan tepat. Jika anda ingin melaksanakan Umrah dan Haji dengan tidak dihantui rasa was-was dan serta ketidakpastian, maka Alhijaz Indowisata Travel adalah solusi sebagai biro perjalanan anda yang terbaik dan terpercaya.?agenda umroh 12 hari
Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang memfokuskan diri sebagai biro perjalanan yang bisa menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda, yang sudah sangat berpengalaman dan dipercaya sejak tahun 2010, mengantarkan tamu Allah minimal 5 kali dalam sebulan ke tanah suci tanpa ada permasalahan. Paket yang tersedia sangat beragam mulai paket umroh 9 hari, 12 hari, umroh wisata muslim turki, dubai, aqso. Biaya umroh murah yang sudah menggunakan rupiah sehingga jamaah tidak perlu repot dengan nilai tukar kurs asing. paket umroh november Cipayung
LAYAR SMARTPHONE TERKUAT SEDANG DALAM PROSES PENGEMBANGAN
saco-indonesia.com, Apabila sekarang ini mayoritas perangkat mobile telah menggunakan produk dari Corning yaitu Gorilla Glass, ada pula rumor bahwa akan dibuatnya layar berbahan safir. Kali ini muncul berita serupa yaitu layar berbahan kulit kerang.
Para peneliti dari McGill University, Kanada, ingin mencoba mengembangkan sebuah layar yang tahan banting dan benturan. Para peneliti tersebut telah terinspirasi dari kekuatan kerang.
Dikutip dari Cnet (30/01), para peneliti tersebut juga menjelaskan, "Kerang moluska telah memiliki lapisan luar yang boleh terbilang rapuh, namun apabila jika dibandingkan dengan bagian dalamnya, maka sangat berbeda, karena sangat kuat."
Oleh karena itu, para peneliti yang telah dipimpin oleh Profesor Francois Barthelat itu ingin mencoba meneliti dan meniru lapisan demi lapisan termasuk juga jaringan yang terdapat pada kerang untuk dapat diaplikasikan ke sebuah layar anti-bentur.
Barthelat juga berharap nantinya apabila penelitian yang dia lakukan bersama tim-nya itu akan berhasil, maka tidak hanya di perangkat mobile saja , penemuannya itu dapat juga digunakan di banyak hal.
Nepal’s Young Men, Lost to Migration, Then a Quake
Photo
Many bodies prepared for cremation last week in Kathmandu were of young men from Gongabu, a common stopover for Nepali migrant workers headed overseas.Credit Daniel Berehulak for The New York Times
KATHMANDU, Nepal — When the dense pillar of smoke from cremations by the Bagmati River was thinning late last week, the bodies were all coming from Gongabu, a common stopover for Nepali migrant workers headed overseas, and they were all of young men.
Hindu custom dictates that funeral pyres should be lighted by the oldest son of the deceased, but these men were too young to have sons, so they were burned by their brothers or fathers. Sukla Lal, a maize farmer, made a 14-hour journey by bus to retrieve the body of his 19-year-old son, who had been on his way to the Persian Gulf to work as a laborer.
“He wanted to live in the countryside, but he was compelled to leave by poverty,” Mr. Lal said, gazing ahead steadily as his son’s remains smoldered. “He told me, ‘You can live on your land, and I will come up with money, and we will have a happy family.’ ”
Weeks will pass before the authorities can give a complete accounting of who died in the April 25 earthquake, but it is already clear that Nepal cannot afford the losses. The countryside was largely stripped of its healthy young men even before the quake, as they migrated in great waves — 1,500 a day by some estimates — to work as laborers in India, Malaysia or one of the gulf nations, leaving many small communities populated only by elderly parents, women and children. Economists say that at some times of the year, one-quarter of Nepal’s population is working outside the country.