Setiap jamaah yang berangkat umroh atau haji khusus Call/Wa. 08111-34-1212 pasti menginginkan perjalanan ibadah haji plus atau umrohnya bisa terlaksana dengan lancar, nyaman dan aman sehingga menjadi mabrur. Demi mewujudkan kami sangat memahami keinginan para jamaah sehingga merancang program haji onh plus dan umroh dengan tepat. Jika anda ingin melaksanakan Umrah dan Haji dengan tidak dihantui rasa was-was dan serta ketidakpastian, maka Alhijaz Indowisata Travel adalah solusi sebagai biro perjalanan anda yang terbaik dan terpercaya.?agenda umroh 12 hari
Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang memfokuskan diri sebagai biro perjalanan yang bisa menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda, yang sudah sangat berpengalaman dan dipercaya sejak tahun 2010, mengantarkan tamu Allah minimal 5 kali dalam sebulan ke tanah suci tanpa ada permasalahan. Paket yang tersedia sangat beragam mulai paket umroh 9 hari, 12 hari, umroh wisata muslim turki, dubai, aqso. Biaya umroh murah yang sudah menggunakan rupiah sehingga jamaah tidak perlu repot dengan nilai tukar kurs asing. paket umroh di Ciamis
PANDUAN PENGECATAN TEMBOK DAN DINDING + RAB
Pengecatan yang baik telah membutuhkan persiapan-persiapan yang matang. Persiapan yang benar akan dapat membuat pekerjaan pengecatan lebih capat, mudah, dan biaya rendah, selain memberikan hasil akhir yang baik juga lapisan cat lebih tahan lama, selain pemilihan produk yang tepat.
Ada beberapa hal yang telah mempengaruhi keberhasilan pengecatan dinding tembok (bata), yang paling berpengaruh adalah kualitas atau mutu dinding itu sendiri (terlepas dari kualitas cat yang dipakai). Masalah yang sering timbul akibat dari kualitas dinding yang jelek biasanya adalah belang-belang seperti basah (bila kadar air dalam dinding terlalu tinggi), lapisan cat yang menggelembung, dll.
Sedangkan bila yang dipakai cat dinding dengan kualitas rendah maka masalah yang sering terjadi adalah pengapuran, warnanya luntur, dll. Bagaimana kita tahu cat yang kita pakai tersebut berkualitas?. Cat yang berkualitas minimal telah mempunyai empat fungsi yang harus dimiliki diantaranya daya sebar, daya tutup, mudah dalam pengaplikasiannya, dan aman bagi kesehatan lingkungan. Memang semakin tinggi kualitas cat, maka harganya pun juga akan semakin mahal, karena disamping keempat hal pokok diatas, cat yang berkualitas akan dapat memiliki nilai tambah seperti daya tahan terhadap cuaca, anti jamur, tidak memudar (anti fading), mudah dibersihkan (washable), dapat menutup retak rambut (cover hair line crack) serta tambahan pengharum (fragnance).
PROSES PERSIAPAN DINDING
Yang harus di lakukan untuk dapat memulai proses pengecetan adalah menyiapkan permukaan yang akan dicat. Pastikan permukaan dinding bersih dan kering untuk dapat mencegah terjadinya pengelupasan. Biasanya memakan waktu 28 hari agar reaksi pengerasan semen pada plesteran beton mengering dengan sempurna.
Setelah permukaan tembok sudah benar-benar kering, dan sebelum tembok di plamir, lapisi dulu tembok dengan Wall Sealer, guna untuk menetralisir PH semen agar sesuai dengan PH cat. Dengan wall sealer Cat tidak mudah mengelupas dan warna cat tidak akan berubah dari warna aslinya.Cat akan menjadi seperti kapur jika daya serap tembok masih bekerja, untuk itu tembok juga harus dilapisi dengan Wall Sealer, namun jika untuk alasan ekonomis anda dapat melarutkan satu sampai dua bungkus lem putih dalam satu galon air kemudian kuaskan pada tembok sebelum tembok di cat.
PROSES PLAMIR DAN CAT DASAR
Sebelum pengecatan dilakukan ada pekerjaan pendahuluan yaitu plamir dinding. Plamir dinding terdiri dari 3 bagian bahan, yang pertama adalah semen putih, lem putih, dan kalsium. Semua bahan tersebut telah mempunyai fungsi masing - masing.
Penggunaan kalium pada bahan plamir berfungsi sebagai penambah volum dari plamir dan memudahkan penghalusan, namun apabila terlalu banyak justru akan dapat menyebabkan cat yang nanti kita kerjakan menjadi kurang kuat. Sebagian kontraktor bangunan sudah tidak menggunakan kalium sebagai campuran plamir, kecuali pada pekerjaan yang memerlukan harga sangat hemat dan waktu penyelesaian yang relatif cepat.
Teknik melamir yang efektif adalah dengan menggunakan kapi besar atau bahan bekas dari pipa pvc yang dibuat kapi. Dengan mengoleskan pada arah vertikal di dinding kemudian untuk lapis selanjutnya pada arah horisontal, demikian seterusnya sampai dinding menjadi rata. Lapisan yang kedua haruslah menunggu lapisan yang pertama kering dahulu.
Penghalusan menggunakan amplas dengan arah memutar. Alat penghalus otomatis sebaik digunakan agar lebih cepat dalam pengerjaannya.
Setelah diplamir, dilakukan Pelapisan cat dasar atau alkali sealer. Sebelum dilakukan pengecatan dengan cat tembok aplikasikan terlebih dahulu cat dasar alkali sealer, yang berfungsi untuk memberikan lapisan dibawah cat tembok sehingga memperkecil kontak langsung dengan alkali tembok. Selain itu alkali sealer berfungsi memberikan lapisan warna putih sehingga dapat mempercepat penutupan warna cat tembok pada dinding. Alkali sealer berbeda dengan cat putih. Penggunaan cat putih sebagai dasaran pengecatan tidak akan menghindari kontak langsung alkali tembok dengan cat, tetapi hanya berfungsi membantu daya tutup cat tembok saja.
PROSES PENGECATAN DINDING
Proses pengecatan dinding dimulai ketika semua permukaan dinding telah terplamir , sudah dalam keadaan halus teramplas, dan sudah dilapisi dengan cat dasar.
Penggunaan rol memang sangat efektif ketika kita mengecat pada pada bidang dinding yang luas, namun apabila hendak merapikan pada sudut-sudut ruang tetaplah kuas yang digunakan. Sebenarnya dengan menggunakan kuas cat akan lebih terasa hemat karena tidak terlalu banyak yang lengket pada rol kita. Untuk hasil yang sempurna cat tembok jangan terlalu kental, encerkan dengan air 30-35 persen dari total berat cat.
Lapis demi lapis kita cat, cara yang paling cepat agar dinding lekas tertutup rata oleh cat adalah dengan cara bersilangan. Lapisan pertama vertikal atau horisontal, kemudian tunggu kering, lapisan yang kedua kebalikannya.Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis adalah 2-4 jam, tetap sebaikny minimal 8 jam atau semalam.
TIPS DAN TRIK DALAM PENGECATAN
1. Kerjakan pengecatan pada siang hari.
2. Mulai dari dekat jendela. menuju ke ruang dalam.
3. Bila mengecat seluruh ruangan, kerjakanlah mulai dari langit-langit yang diteruskan ke dinding dekat kusen jendela, pintu-pintu, dan kemudian ke bagian bawah.
4. Mengecat tiga lapis sesuai dengan anjuran pencampuran air lebih baik dari pada satu lapisan tebal, usahakan menyediakan cat yang cukup unluk area yang akan dicat dengan menghitung iuas area yang akan dicat, jangan mengecat pada suatu bidang yang lebar sekaligus. Batasi bidang pengecafan aniara satu sampai dua meter persegi sekali mengecat. Baru dilanjuttkan ke bidang berikutnya, Perhatikanlah petunjuk-petunjuk mudah pada kemasan cat sebelum bekerja.
5. Lakukanlah pembuangan sisa saat melakukan pengecatan karena kita harus bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan menghindarkan membuang limbah/sisa cat ke dalam saluran pembuangan.
6. Terakhir adalah membiarkan sisa cat mengering di wadahnya sebelum dibuang ke tempat sampah.
Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk sederhana tersebut pengecatan akan lebih mudah, menghemat waktu, uang dan tenaga. Karena, persiapan permukaan yang benar akan memberikan hasil akhir yang lebih baik dan perrnukaan yang dicatakan lebih tahan lama, jangan mencoba untuk mengecat satu lapisan dengan tebal.
Trik Penggunaan Aci Instan pengganti plamir dan cat dasar
Mengerjakan finishing din-ding semakin mudah dan cepat dengan aci instan. Warnanya yang putih dapat menggantikan dua proses finishing dinding.
Mari kita hitung berapa tahap dibutuhkan sebelum mengecat dinding. Setelah plesteran, dinding mesti diaci. Setelah itu diplamir dan diampelas agar permukaannya halus. Cat dasar perlu diaplikasikan agar cat dinding dapat menutup rata permukaan tanpa menyisakan belang di beberapa tempat. Setiap tahap membutuhkan waktu antara dua-lima hari agar hasil finishing din-ding sempurna.
Proses yang demikian lama dan melelahkan itu, ternyata dapat menjadi singkat dan praktis. Caranya, Anda bisa mensubs-titusi material sehingga dapat menghilang-kan dua tahap pengerjaan, yaitu proses plamir dan pengecatan dasar. Bagaimana caranya?"Dua proses itu bisa dihilangkan jika Anda menggunakan semen aci instan
Aci instan terbuat dari campuran filler, semen putih, kapur, dan zat aditif. Ini menjadikan aci instan dapat merekat erat pada segala permukaan dinding (beton dan plesteran). Daya lentur dan proses pengeringan yang perlahan-lahan menjadikan aci instan sebagai material yang tepat untuk mengurangi retak rambut.
Retak rambut itu bisa terjadi jika proses pengeringan semen berlangsung cepat. Aci instan mengering lebih lama. Dengan demikian, proses muai- susutnya pun lambat, sehingga retak-retak rambut itu berkurang.
Penggunaan aci instan dianjurkan dalam praktik sehari-hari. Meski harga material ini lebih mahal dari semen biasa, tapi sebetulnya bisa hemat. Jika dihitung total biayanya, penggunaan aci instan ini dapat menghemat waktu pengerjaan dan biaya pembangunan.
Baltimore Residents Away From Turmoil Consider Their Role
BALTIMORE — In the afternoons, the streets of Locust Point are clean and nearly silent. In front of the rowhouses, potted plants rest next to steps of brick or concrete. There is a shopping center nearby with restaurants, and a grocery store filled with fresh foods.
And the National Guard and the police are largely absent. So, too, residents say, are worries about what happened a few miles away on April 27 when, in a space of hours, parts of this city became riot zones.
“They’re not our reality,” Ashley Fowler, 30, said on Monday at the restaurant where she works. “They’re not what we’re living right now. We live in, not to be racist, white America.”
As Baltimore considers its way forward after the violent unrest brought by the death of Freddie Gray, a 25-year-old black man who died of injuries he suffered while in police custody, residents in its predominantly white neighborhoods acknowledge that they are sometimes struggling to understand what beyond Mr. Gray’s death spurred the turmoil here. For many, the poverty and troubled schools of gritty West Baltimore are distant troubles, glimpsed only when they pass through the area on their way somewhere else.
And so neighborhoods of Baltimore are facing altogether different reckonings after Mr. Gray’s death. In mostly black communities like Sandtown-Winchester, where some of the most destructive rioting played out last week, residents are hoping businesses will reopen and that the police will change their strategies. But in mostly white areas like Canton and Locust Point, some residents wonder what role, if any, they should play in reimagining stretches of Baltimore where they do not live.
“Most of the people are kind of at a loss as to what they’re supposed to do,” said Dr. Richard Lamb, a dentist who has practiced in the same Locust Point office for nearly 39 years. “I listen to the news reports. I listen to the clergymen. I listen to the facts of the rampant unemployment and the lack of opportunities in the area. Listen, I pay my taxes. Exactly what can I do?”
And in Canton, where the restaurants have clever names like Nacho Mama’s and Holy Crepe Bakery and Café, Sara Bahr said solutions seemed out of reach for a proudly liberal city.
“I can only imagine how frustrated they must be,” said Ms. Bahr, 36, a nurse who was out with her 3-year-old daughter, Sally. “I just wish I knew how to solve poverty. I don’t know what to do to make it better.”
The day of unrest and the overwhelmingly peaceful demonstrations that followed led to hundreds of arrests, often for violations of the curfew imposed on the city for five consecutive nights while National Guard soldiers patrolled the streets. Although there were isolated instances of trouble in Canton, the neighborhood association said on its website, many parts of southeast Baltimore were physically untouched by the tumult.
Tensions in the city bubbled anew on Monday after reports that the police had wounded a black man in Northwest Baltimore. The authorities denied those reports and sent officers to talk with the crowds that gathered while other officers clutching shields blocked traffic at Pennsylvania and West North Avenues.
Lt. Col. Melvin Russell, a community police officer, said officers had stopped a man suspected of carrying a handgun and that “one of those rounds was spent.”
Colonel Russell said officers had not opened fire, “so we couldn’t have shot him.”
The colonel said the man had not been injured but was taken to a hospital as a precaution. Nearby, many people stood in disbelief, despite the efforts by the authorities to quash reports they described as “unfounded.”
Monday’s episode was a brief moment in a larger drama that has yielded anger and confusion. Although many people said they were familiar with accounts of the police harassing or intimidating residents, many in Canton and Locust Point said they had never experienced it themselves. When they watched the unrest, which many protesters said was fueled by feelings that they lived only on Baltimore’s margins, even those like Ms. Bahr who were pained by what they saw said they could scarcely comprehend the emotions associated with it.
But others, like Lambi Vasilakopoulos, who runs a casual restaurant in Canton, said they were incensed by what unfolded last week.
“What happened wasn’t called for. Protests are one thing; looting is another thing,” he said, adding, “We’re very frustrated because we’re the ones who are going to pay for this.”
There were pockets of optimism, though, that Baltimore would enter a period of reconciliation.
“I’m just hoping for peace,” Natalie Boies, 53, said in front of the Locust Point home where she has lived for 50 years. “Learn to love each other; be patient with each other; find justice; and care.”
A skeptical Mr. Vasilakopoulos predicted tensions would worsen.
“It cannot be fixed,” he said. “It’s going to get worse. Why? Because people don’t obey the laws. They don’t want to obey them.”
But there were few fears that the violence that plagued West Baltimore last week would play out on these relaxed streets. The authorities, Ms. Fowler said, would make sure of that.
“They kept us safe here,” she said. “I didn’t feel uncomfortable when I was in my house three blocks away from here. I knew I was going to be O.K. because I knew they weren’t going to let anyone come and loot our properties or our businesses or burn our cars.”