saco-indonesia.com, Jajaran reskrim Polsek Sukmajaya, telah berhasil mengungkap kasus pencurian di rumah yang ditinggal penghuni alias rumsong. Dua tersangka yang kerap bermain di wilayah Sukmajaya telah dibekuk. Tertangkapnya pelaku juga berkat perekam CCTV yang terekam wajah pelaku.
Kapolsek Sukmajaya, Kompol Agus Widodo telah menuturkan bermula laporan pencurian di toko material OPE milik Pargudani yang berusia 54 tahun , di Kebon Duren Rt. 02/05 No.40 Kel.Kalimulya Kec,Cilodong Depok pada Senin (10/2) kemarin pukul 01:30 dinihari.
Ketika petugas telah melakukan olah TKP dan memintai sejumlah keterangan saksi, petugas menemukan pelaku .”Subari yang berusia 30 tahun ,warga Bakalrejo RT.002/003 Kel. Guntur Kec. Demak, Jawa Tengah lalu Muksin, 31, warga Bakalan RT 007/002, Kec. Kapas Bojonegoro Jatim kita bekuk berturut-turut. Kedua pelaku adalah pemulung ,”ujarnya kepada Pos Kota, Selasa (11/2) pagi.
Pelaku telah ditangkap di rumah kontrakannya di Kp Sawah RT 3/4 Jatimulya,Cilodong. “Wajah pelaku yang terekam dari CCTV dicetak, dan diselidiki ternyata mereka adalah pemulung. Saat ditemukan lokasi persembunyiannya, ketika dilakukan penggrebekan tidak melakukan perlawanan,”ungkapnya.
Dalam aksinya tersebut, lanjut Kapolsek menggasak alat-alat material dan listrik dengan kerugian telah mencapai Rp. 15 juta.
“Alat bukti pelaku kita sita berupa linggis untuk merusak pintu depan, dan barang yang dicuri seperti 25 rol kabel listrik eterna, 1 unit kompor gas 1 buah magic com, 18 handle pintu, 1 karung berisi 50 unit keran air, set buah katrol, sebuah shower, dan 1 buah gerobak rongsokan,”bebernya.
Dari pengakuan pelaku tersebut , aksi pencurian yang dilakukan sudah berulang-ulang dengan beraksi di sekitar wilayah Sukmajaya dan Cilodong.
“Pelaku berpura-pura menjadi pemulung untuk dapat memantau situasi keadaan rumah atau toko yang akan menjadi sasarannya di tengah hari malam,”demikian.
“Pelaku akan dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian pemberatan dengan hukuman 5 tahun penjara.
Editor : Dian Sukmawati
BOBOL TOKO MATERIAL DUA PEMULUNG DIBEKUK POLISI
BEIJING (AP) — The head of Taiwan's Nationalists reaffirmed the party's support for eventual unification with the mainland when he met Monday with Chinese President Xi Jinping as part of continuing rapprochement between the former bitter enemies.
Nationalist Party Chairman Eric Chu, a likely presidential candidate next year, also affirmed Taiwan's desire to join the proposed Chinese-led Asian Infrastructure Investment Bank during the meeting in Beijing. China claims Taiwan as its own territory and doesn't want the island to join using a name that might imply it is an independent country.
Chu's comments during his meeting with Xi were carried live on Hong Kong-based broadcaster Phoenix Television.
The Nationalists were driven to Taiwan by Mao Zedong's Communists during the Chinese civil war in 1949, leading to decades of hostility between the sides. Chu, who took over as party leader in January, is the third Nationalist chairman to visit the mainland and the first since 2009.
Relations between the communist-ruled mainland and the self-governing democratic island of Taiwan began to warm in the 1990s, partly out of their common opposition to Taiwan's formal independence from China, a position advocated by the island's Democratic Progressive Party.
Despite increasingly close economic ties, the prospect of political unification has grown increasingly unpopular on Taiwan, especially with younger voters. Opposition to the Nationalists' pro-China policies was seen as a driver behind heavy local electoral defeats for the party last year that led to Taiwanese President Ma Ying-jeou resigning as party chairman.
Taiwan party leader affirms eventual reunion with China