saco-indonesia.com, Kediaman Astuti yang berusia (39) tahun di Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Kota Baru, Jambi, telah mendadak heboh. Pasalnya, dia telah menemukan seekor binatang sejenis ular namun berkaki empat.
Menurut dari pengakuan Astuti, binatang aneh dan langka ini telah ditemukan pada Minggu malam di dalam rumah pada malam hari saat dirinya hendak tidur. Binatang dengan panjang sekira 10 sentimeter ini tiba-tiba sudah berada di ruang makan entah dari mana datangnya.
“Saya langsung panik dan memanggil keponakan saya. Kemudian binatang tersebut telah ditangkap dan dimasukan ke dalam toples oleh keponakan saya,” ujar Astuti, Rabu (12/2/2013).
Dirinya juga telah meyakini bahwa binatang tersebut adalah ular yang memiliki kaki. Sebab, lanjut dia, gerak-gerik binatang tersebut juga sangat identik dengan ular. “Selain panjang dan kulitnya bersisik, juluran lidahnya juga seperti seekor ular pada umumnya,” lanjut Astuti.
Selang dua hari kemudian, Astuti telah memutuskan untuk melepaskan binatang tersebut di sebuah lokasi yang cukup jauh dari rumahnya. Beruntung dia sempat mengabadikan gambarnya. “Saya kasian dan bingung mau kasih makan apa. Saya juga takut kalau itu binatang ghaib, makanya saya memilih untuk melepaskannya,” kata perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini.
Berdasarkan penuturan Wikipedia, ular berkaki empat ini memang binatang yang sangat langka ditemui. Hewan ini juga kerap disebut dengan nama kadal ular. Rupa dan gerak-gerik binatang ini memang sangat identik dengan seekor ular.
Editor : Dian Sukmawati
ULAR BERKAKI EMPAT MASUK RUMAH WARGA
BEIJING (AP) — The head of Taiwan's Nationalists reaffirmed the party's support for eventual unification with the mainland when he met Monday with Chinese President Xi Jinping as part of continuing rapprochement between the former bitter enemies.
Nationalist Party Chairman Eric Chu, a likely presidential candidate next year, also affirmed Taiwan's desire to join the proposed Chinese-led Asian Infrastructure Investment Bank during the meeting in Beijing. China claims Taiwan as its own territory and doesn't want the island to join using a name that might imply it is an independent country.
Chu's comments during his meeting with Xi were carried live on Hong Kong-based broadcaster Phoenix Television.
The Nationalists were driven to Taiwan by Mao Zedong's Communists during the Chinese civil war in 1949, leading to decades of hostility between the sides. Chu, who took over as party leader in January, is the third Nationalist chairman to visit the mainland and the first since 2009.
Relations between the communist-ruled mainland and the self-governing democratic island of Taiwan began to warm in the 1990s, partly out of their common opposition to Taiwan's formal independence from China, a position advocated by the island's Democratic Progressive Party.
Despite increasingly close economic ties, the prospect of political unification has grown increasingly unpopular on Taiwan, especially with younger voters. Opposition to the Nationalists' pro-China policies was seen as a driver behind heavy local electoral defeats for the party last year that led to Taiwanese President Ma Ying-jeou resigning as party chairman.
Taiwan party leader affirms eventual reunion with China