JAKARTA, Saco-Indonesia.com - Potensi energi angin
belum terpetakan jelas. Hal tersebut menghambat optimalisasi penggunaan energi angin sebagai
sumber energi terbarukan.
Roy Samuel dari Masyarakat Energi Angin Indonesia
dalam didskusi yang diadakan Masyarakat Pewarta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mapiptek),
Selasa (14/5/2013) mengungkapkan, "Sudah banyak pihak yang ingin menggarap energi angin
namun peta jelas potensi di Indonesia belum ada."
Roy mengatakan,
pemetaan potensi energi angin cukup rumit untuk dilakukan secara mandiri. Perlu peralatan dan
waktu panjang untuk menghasilkan data potensi yang akurat.
Pengukuran potensi
pertama harus memanfaatkan data satelit untuk mengetahui lokasi-lokasi berpotensi. Kemudian,
untuk menghasilkan data valid, harus dilakukan pengukuran daya dengan kincir selama satu
tahun.
"Kita harus memastikan bahwa kalau dikatakan potensinya tinggi itu
tidak hanya pada saat tertentu saja," ungkap Roy.
Roy meminta keseriusan
pemerintah untuk menggarap energi angin. Ia mengatakan, walaupun banyak yang mengatakan bahwa
wilayah tropis cenderung punya energi angin yang minim, namun sejarah telah menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia berhasil memanfaatkan angin kegiatan berat seperti pelayaran.
"Kita punya energi yang melimpah, tidak cuma angin tetapi juga surya dan air. sayang
kalau tidak dimanfaatkan," ungkapnya.
Roy meminta badan penelitian
pemerintah secara tekun mengukur potensi energi angin di wilayah Indonesia. Energi angin
nantinya tidak harus menjadi satu-satunya energi bagi seluruh bangsa, tetapi bisa dijadikan
salah satu alternatif untuk mengurangi bahan bakar fosil.
Selain pemetaan,
Roy juga mendesak penetapan kebijakan feed in tariff untuk mendorong pemanfaatan sumber energi
terbarukan yang lebih optimal.